OBAMA pun memakai Lumuik Sungai Dareh
Haluan- Popularitas batu lumut Sungai Dareh, Kabupaten
Dharmasraya yang disebut juga sebagai giok Sumatera terus meroket.
Selain disebabkan keindahannya, kepopuleran batu lumut Sungai Dareh
secara tidak langsung juga dipengaruhi
Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama. Presiden pertama AS dari
keturunan kulit hitam tersebut memasang batu akik lumut Sungai Dareh
tersebut di jari manis kanannya.
Semenjak kabar Presiden Obama memasang cincin bermata lumut dari
Dharmasraya itu tersiar, nama batu cincin akik ini pun terus melejit.
Dampaknya, semakin banyak orang yang gemar dengan batu berwarna hijau
lumut tersebut, mulai kalangan masyarakat biasa, pengusaha, pejabat
daerah, pejabat pusat, para politisi dan lainnya. Batu lumut asal Sungai
Dareh ini pun laris manis di pasaran.
Giok Sumatera ini telah beredar di pasaran sejak 50 tahun lalu. Dalam
lima tahun terakhir, namanya terus naik daun sehingga harga batu yang
berasal dari Batanghari itu melambung. Kadangkala stok di pedagang juga
kosong.
Terus melejitnya kepopuleran batu lumut Sungai Dareh ini juga tak
terlepas dari gencarnya promosi yang dilaksanakan Pemkab Dharmasraya.
Promosi itu dilakukan melalui pemberian cendera mata kepada tamu-tamu,
mulai tamu dari lingkungan Sumbar, provinsi lain dan tamu-tamu dari
pemerintah pusat dan mempromosikannya melalui berbagai pameran.
Ditambah lagi karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Mendagri
Gamawan Fauzi akhir-akhir ini turut memakai batu lumut Sungai Dareh ini
di jari mereka sehingga penilaian masyarakat di pasaran naik drastis.
Salah satu pengrajin batu akik di Simpang Tiga Pasar Lama Pulau
Punjung, Harmadi Tanjung (38) yang mewarisi usaha orang tuanya Rasidin
Tanjung (alm) di tokonya Senin (28/5) mengisahkan, ia telah 25 tahun
menggeluti usaha batu akik dan sekaligus memasarkannya ke berbagai
daerah bahkan sampai ke Malaysia. Pada acara-acara pergelaran dan
pameran Harmadi juga sering hadir mempromosikan giok Sumatera ini.
“Harga batu akik saat ini memang jauh lebih tinggi. Untuk ukuran 2
hingga 40 gram, berkisar dari Rp100 ribu sampai jutaan. Warna batu ada
68 warna. Jenis yang sangat populer diantaranya kumbang jati dan pucuk
pisang. Batu ini memiliki empat kesamaan warna, yaitu dengan kopas,
jamrud, giok dan yakub,” terangnya.
Disebutkannya, untuk penjualan rata-rata sehari sekitar Rp400 ribu.
Itupun karena menerima asahan dari pelanggan, “Tahun 1997 dulu saya
pernah disekolahkan Pemprov Sumbar ke Jakarta, Bandung dan Jawa Tengah
selama tiga bulan, untuk meningkatkan pengetahuan dan kemahiran
mengelola batu akik. Untuk gagang atau ikat batu cincin ini, saya
mendapatkannya dari empat pengrajin gagang cincin yaitu dari Bukittinggi
dan Pariaman yang berjenis silver dan stainless,” ungkapnya lagi. (Laporan Feri Maulana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar